Pengikut

Rabu, 24 April 2013

sebatang kara karya ku


Sebatang kara
 
Karya:Ivan 7c/15                   

                Namaku  Adi aku tinggal di sebuah rumah yang usang karena tak ada biaya untuk memeperbaiki rumahku yang sudah lapuk karena akau hidup dikeluarga petani miskin  usiaku 10 tahun aku bersekolah  di SD  Bela Nusa 2    nah ini temen ku namanya Andi dia sahabat ku , kalo yang ini namanya Susi dia  adalah gadis desa di kampungku karena kecantikannya yang memikat siapapun yang melihatnya akupun terpesona melihat rupa wajahnya seperti bidadari tak bersayap yang turun dari langit . nah kalo ini namanya Bimo dia anak paling jail ,iseng ,dan sok ganteng  walaupun dia anak orang kaya dia mau  berteman sama saya anak petani yang sudah tua.
                     Bel sekolah berbunyi tanda pembelajaran telah berakhir  para siswa diperkenankan pulang ,seusai pulanng aku,Andi,Bimo berencana untuk bermain air di sungai  yang jernih di dekat Hutan aku dan Andi sudah menunngu cukup lama tapi si bimo tak kunjung datang,. nah, si Bimo sudah datang  akhirnya kami bisa ke sungai sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan pegunugan dan dusun kami yang terlihat dari ketinggian karena kami telah lelah berjalan kami pustuskan istirahat di bawah pohon mangga dan kami berbincang –bincang   setelah kami duduk- duduk kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke sungai .
                    Sungai sudah didepan mata kami membuka baju kami dan menaruh tas kami di bawah pohon beringin sekitar sungai , byur, byur , byur segar sekali airnya,. Byur,byur,byur,byur aku mencoba loncat dari tebing . 1,2,3  loncat  byur . aku mengajak Andi dan Bimo untuk lomba berenang aku bilang:”1,2,3, mulai” Andi dan Bimo curang dia mendahuluiku dia sudah di depn akhirnya aku menambah kecepatanku aku menggerakan tangan dan kaki begitu kencamg hingga aku mendahului mereka dan,,,,,,,, aku menang aku berteriak: “ Aku menang,aku menang “ , keran kecewa Andi dan Bimo mengerjaiku mereka membawa tasku dan mereka bersembunyi ,lalu aku menyadari bahwa aku di kerjai oleh mereka aku mencari mereka .
                   Aku mencari merek hingga ke Hutan dekat sungai , kata masyarakat di sini hutan di sini angker aku gak peduli kata masyarakat  aku tetap mencari mereka , “ Andi,Bimo  dimana kau ,, Andi bimo dimana kau” kataku. Aku terus mencarinya sampai ditengah hutan sampai akhirnya aku tersesat , hari sudah gelap membuat aku semakin takut , dan tiba-tiba aku melihat sebuah bayangan yang ku kira dia Andi dan Bimo  dan aku mengikuti bayangan itu tapi perlahan-lahan beyangan tersebut menghilang ketika aku menemukan sebuah rumah seperti rumah joglo yang tak berpenghuni  aku melihat sesosok bayangan yang mengerikan diantara kabut karena aku takut aku segera lari tak  tau arah hanya lari sampai aku menemukan jalan keluar dan segera ke desa Sesampai di desa aku bertemu dengan Andi dan Bimo  yang tertawa karena berhasil mengerjainya tadi , karena kesal aku sudah menyiapkan jebakan spesial untuk mereka   biar mereka tau rasa , hahaha.
                  Keesokan harinyab seusai pulang sekolah aku mengajak Andi dan Bimo ke hutan  tiba-tia si Susi ingin ikut kami ke hutan awalnya aku melarangnya tapi akhirnya aku mengijinkannya dengan rasa khawatir kalo si Susi ikut terjebak tapi aku gak boleh ngegagalin rencana ku ini , akhirnya kami (aku,Andi,Bimo, Susi)  sampai di hutan dan aku mengajak mereka ke tengah hutan lalu aku meninggalkannya ,karena aku sudah hafal jalanya maka aku mudah mencari jalan untuk kembali ke desa dengan cepat aku berlari turun dari hutan ke desa , sesampai didesa aku bertemu dengan Andi  aku terkejut lalu aku berkata kepada Andi :” Andi bukannya kamu bersama aku tadi ?”, lalu Andi menjawab:” aku tadi bersama ayahku ke kebun seusai pulang sekolah” lalu aku bertanya lagi:” berarti yang tadi bersama aku,Bimo ,dan Susi di hutan tadi siapa ya?” Andi menjawab:” tidak tahu”.
                  Hari sudah mulai gelap jam menunjukan jam 17.15  tapi si Bimo dan Susi tak kunjung kembali ke desa akhirnya aku mencari mereka ke hutan karena aku kahwatir terjadi hal yang tidak-tidak  dengan  membawa rasa takut ku aku memutuskan untuk ke hutan yang mengerikan itu  aku mencari mereka tapi tidak kutemukan “Susi, Bimo kamu dimana?” kataku, aku mencari ke rumah yang kemarin aku temui ditengah hutan tapi tidak ada akhirnya aku memutuskan pulang  dalam perjalanan pulang aku melihat mereka berjalan dengan penuh rasa kesal aku berlari menghampirinya sambil meminta maaf kepada Bimo dan Susi tapi malahan mereka tidak menghiraukan aku mereka tetap melanjutak perjalanan ke desa.
                  Keesokan harinya ketika disekolah aku menemui Bimo di kantin aku menyapanya:” hai, Bimo!!!” kataku, tapi Bimo tidak peduli aku dianggap angin lalu olehnya aku dianggap bukan apa –apa lagi bukan teman lagi , ketika aku sedang membawa semanguk bakso panas yang kubeli tadi  aku menabrak tubuh Bimo  dengan muka yang kesal, Bimo berkata kepada ku:” kau ini kenapa? Kau telah membuatku kesal dan mulai hari ini anggsplah aku bukan temanmu lagi!!!!” L aku berkata :” maafkan aku ,maafakan aku aku tidak mengnginkan hal itu sekali lagi maafkan aku “ lalu Bimo meninggalkan aku ia segera ke kelas
                  Setelah kejadian itu aku kembali kekelas dan berkata kepada Andi:”  Andi tolonglah bilangin ke Bimo aku sudah mengaku kalau aku salah suruh dia maafkan aku “  Andi berkata:”ok , akan ku bantu  sebisa ku”  dengan rasa kecewa aku kembali ke tempat duduknya ketika aku sudah sampai di tempat dudukku Bimo masuk kekelas lalu aku menghampiri Bimo “Bimo sekali lagi maafkan aku Bim! Please (tolonglah) apapun akaun ku lakukan!” kataku dengan rasa penuh terpaksa Bimo  akhirnya memaafkanku “ ya , aku memaafkan lagi pula aku kan juga temanmu. Dan pertemanan kami terjalin kembali
                 Jam 13.45 Bel sekolah sudah berbunyi tanda jam pembelajaran sudah selesai  para siswa diperkenankan pulang aku segera memanggil Bimo,Andi,dan Susi “ hei guys kalian mau tidak berjalan-jalan ke hutan mumpung hari sedang cerah banget nih!?” Bimo menjawab :” gak mau ah nanti kamu kerjain kita “ aku menjawab” ayolah guys percayalah aku tidak akan meninggalkan kalian aku sudah kapok” lalu Susi menjawab “ok lah tapi kamu janji jangan tinggalin kita” “ tentu”
               Setelah kami berdiskusi kami memutuskan untuk kehutan  di tengah jalan ksmi membeli es legen untuk menghilangkan rasa haus kami “berapa bang?” kataku, “Rp 1.500,00” kata abangnya “nih bang uangnya “kataku sambil memberikan uang Rp 2.000,- “nih kembaliannya dekRp 500,-, terima kasih dek””sama-sama bang” kataku sambil melanjutkan perjalanan.
               Setelah kami melalui jalan yang cukup panjang yaitu 30 menit sampailah kami di hutan dekat desa kami berjalan-jalan di hutan yang sangat sejuk dan asri kami juga berolahraga ringan seperti senam dan berlarian   ketika kami sudah kecapekaan kami berteduh dan meminum air dari mata air yang sangat segar  sambil menikmati kicauan burung yang sangat merdu.
                 Hari sudah sore jam sudah menunjukan pukul17.03  kami ingin pulang tapi kami tersesat , kami kebingungan apa lagi disisni hutannya sangat luas apalagi hari sudah mulai gelap kami melanjutkan berjalan mencari arah jalan pulang , dari jauh kelihatan sebuah orang membawa tongkat dan ember yang berisi clurit  sedikit bungkuk  yang menyeramkan apalagi hutannya sudah berkabut kami pun lari yang cukup kencang sampa-sampai Susi tersandung sebuah akar pohon beringin yang menonjol keluar dari tanah  sehingga iaterjatuh dan sesosok itu mendekati kami, dengan rasa  perih yang teramat Susi dan kami melanjutkan perjalanan .
               Hari sudah sangat kelam kabut menemani perjalanan kami mencari jalan keluar waktu sudah menunjukan pukul17.39 tapi kami masih belum menemukan jalan keluar , malah sesosok itu mengikuti kami kami berlari sekencang-kencangnya hingga menemukan sebuah rumah joglo tua yang aku temukan beberapa hari yang lalu , kami memutuskan memasuki rumah itu , sesosok itu memasuki rumah itu dan kami terkejut sebagian dari kami berteriak “argh!!!!!!” lalu sesosok itu menekan saklar lampu  dan betapa terkejutnya kami bahwa    sesosok itu adalah seorang kakek-kakek tua yang pulang dari sawah sambil membawa tongkat dan ember.
                Lalu kami bertanya-tanya bersama kakek itu , katanya ia hidup sendirian karena istrinya telah meninggal setelah melahirkan anak nya puluhan tahun yang lalu ,anaknya meninggalkan dia untuk merantau setelah itu taka da kabar darinya , kakek ini sebenarnya punya rumah yang lebih layak didesa tapi warga desa mengusir mereka dan merampok semua hartanya dan membakar rumahnya sehingga ia memutuskan hidup di hutan kakek ini seorang batang kara untungya masih ada warga yang iba hingga memberinya pekerjaan di sawah.

Minggu, 23 Desember 2012


Kilas Balik 2012: Pendaratan Sukses Kendaraan Penjelajah NASA di Mars

Curiosity, nama kendaraan penjelajah Mars milik NASA, menempuh perjalanan 8 bulan dan 567 juta km untuk sampai di Planet Merah. Rencananya, laboratorium ilmiah berjalan milik NASA ini akan memulai misi selama 2 tahun mengumpulkan bukti-bukti pendukung kehidupan di Mars. Seperti apa pendaratan dan gambar pertama dari Mars yang diambil Curiosity?NASA rover Curiosity lands …

Selasa, 02 Oktober 2012

hari batik
<embed src="http://www.clocklink.com/clocks/5032-red.swf?TimeZone=GMT0700&"  width="260" height="103" wmode="transparent" type="application/x-shockwave-flash">
<script src="http://www.clocklink.com/embed.js"></script><script type="text/javascript" language="JavaScript">obj=new Object;obj.clockfile="5032-red.swf";obj.TimeZone="GMT0700";obj.width=260;obj.height=103;obj.wmode="transparent";showClock(obj);</script>

Senin, 01 Oktober 2012


"Unggul dalam iman, cerdas, terampil dan cinta lingkungan"

Senin, 05 April 2010

Mengenal Whole Brain Teaching

Metode Pembelajaran "Whole Brain Teaching" (WBT)
(Disesuaikan dengan Sekolah di Indonesia)

"Whole Brain Teaching adalah metode pembelajaran yang dikenalkan di Amerika utara sejak 1999. Konsep tersebut mengajarkan metode pembelajaran dengan cara mengenali prinsip belajar anak didik yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu Visual, Verbal, dan Body/Kinestetic. Strategi inti dari Whole Brain Teaching adalah bagaimana cara menarik perhatian audience dalam hal ini adalah anak didik sehingga mereka lebih terfokus pada materi yang diberikan guru. Harus ada interaksi, karena metode pembelajaran yang ada selama ini cenderung menimbulkan kebosanan pada murid."
(Seminar Nasional "Whole Brain Teaching" di Universitas Kanjuruhan Malang, 28 Juni 2009; http://www.ukanjuruhan.ac.id/index.php?component=artikel&id_artikel=215)

Enam Strategi "Power Teaching":
  1. "Class"
  2. "Teach"
  3. Score Board
  4. Gestures
  5. "Hands Deny"
  6. Comprehension Check

I. Seruan Sapaan Guru Terhadap Kelas
("Klas" - "Ya")

Kalau guru berseru, "Klas...!"
Siswa menjawab, "Ya.."
Kalau guru berseru dengan kecepatan, gerakan, dan irama tertentu, "Klas, klas...!"
Siswa menjawab dengan kecepatan, gerakan, dan irama meniru guru, "Ya, ya..."

II. Saling Mengajarkan Antar Siswa
("Ajarkan" - "Siap")

Kalau guru berseru, "Ajarkan!"
Siswa menjawab, "Siap!" Lalu menghadap ke teman sebelahnya dan mengajarkan apa yang diminta.
Kegiatan berlangsung sampai guru berseru, "Klas..!", dan siswa langsung berhenti mengajar teman dan menghadap lagi ke guru sambil berseru, "Ya...".

Kalau guru berseru dengan kecepatan, gerakan, dan irama tertentu, "Ajarkan...!"
Siswa menjawab dengan kecepatan, gerakan, dan irama meniru guru, "Siap..." Lalu menghadap ke teman sebelahnya dan mengajarkan apa yang diminta.
Kegiatan berlangsung sampai guru berseru, "Klas..!", dan siswa langsung berhenti mengajar teman dan menghadap lagi ke guru sambil berseru, "Ya...".

Mengajar Teman Bergantian
Guru memberi petunjuk bahwa kegiatan "saling mengajar teman" dilakukan bergantian. Kapan saatnya harus berganti giliran ditandai dengan seruan guru, "Ganti !"
Ketika guru berseru, "Ganti!", siswa juga berseru, "Ganti!", lalu siswa ganti giliran saling mengajar.

Saling Mengajar Sambil Melakukan Gerakan-gerakan Simbolik Bermakna (Gestures)
Siswa saling mengajarkan pelajaran yang telah diterima dari guru, sambil melakukan gerakan-gerakan, meniru seperti yang dilakukan oleh guru. Maka siswa didorong untuk terus memperhatikan dengan cermat dan menirukan gerakan-gerakan seperti yang dilakukan oleh guru ketika menjelaskan suatu pelajaran.

III. Pemberian Skor Penilaian Terhadap Aktivitas Kelas (Score Board)

Guru membuat kolom penilaian di papan tulis, yang terdiri dari 2 kolom: "memuaskan" dan "kurang memuaskan" (bisa diganti dengan gambar emotikon "gembira" dan "kecewa"). Lalu guru memberitahukan kepada para siswa bahwa bila para siswa dapat melakukan dengan baik aktivitas "saling mengajarkan" yang diminta oleh guru, maka guru akan memberikan skor 1 atau tanda centang pada kolom "memuaskan". Tetapi bila sebaliknya (atau kurang baik, misalnya ada siswa yang belum terlibat, belum memakai gerakan-gerakan, kurang serius, dll), guru akan memberikan skor 1 atau tanda centang pada kolom "kurang memuaskan".

Ketika guru memberikan skor pada kolom "memuaskan", siswa akan berseru "bagus !" sambil membuat "gesture" gembira.
Tetapi bila guru memberikan skor pada kolom "kurang memuaskan", siswa akan berseru "waaah..." sambil membuat "gesture" kecewa.
Dalam hal masih "kurang memuaskan", guru dapat menawarkan kepada para siswa untuk mengulang kegiatan. Kalau para siswa menjawab "Ya", maka guru akan kembali "me-review" bagian pelajaran itu dan setelah itu kembali berseru, "Ajarkan!".
Setelah itu guru akan memberikan penilaian dengan membubuhkan skor di papan tulis.

IV. Mengajar Sambil Melakukan Gerakan-gerakan Simbolik Bermakna (Gestures)

Kalau guru terlalu lama bicara secara monoton, murid mengantuk. Guru harus mengembangkan cara mengajar dengan memberikan uraian yang pendek-pendek. Selain itu, guru harus mengajar sambil melakukan gerakan-gerakan simbolik bermakna, yang punya makna asosiatif dan bermanfaat untuk membantu siswa memahami apa yang diajarkannya, terutama gerakan-gerakan tangan, dipadukan dengan gerak bagian tubuh lainnya serta intonasi suara. Maka dalam persiapan mengajar guru perlu merancang dan melatih diri terus-menerus dengan gerakan-gerakan (gestures) asosiatif dan bermakna. Gerakan-gerakan asosiatif dan bermakna tersebut akan ditirukan oleh para siswa ketika mereka diminta untuk melakukan aktivitas "saling mengajarkan".

V. "Tangan terkatup" (Hands Deny)

Ketika guru bicara, kadang perhatian anak tersita pada aktivitas lain (dan tangannya kemana-mana). Untuk membantu siswa memfokuskan perhatian, maka guru meminta siswa mengatupkan kedua tangan dan meletakkannya di depan, sambil mengarahkan perhatian penuh kepada guru. Seruan guru, "Tangan terkatup!", akan dijawab oleh siswa dengan seruan yang sama, "Tangan terkatup". Ini adalah ajakan untuk menaruh perhatian penuh pada guru dan apa yang diajarkan.

VI. Memeriksa Pemahaman Para Siswa Atas Pelajaran (Comprehension Check)

Pada akhir tatap muka di kelas guru akan melakukan pemeriksaan pemahaman siswa, untuk memastikan bahwa para siswa memahami seluruh bahan pelajaran yang diajarkan pada jam pelajaran itu. Caranya dengan "mereview" pokok-pokok bahan pelajaran yang diberikan pada jam pelajaran (hari itu), dan kemudian meminta para siswa "saling mengajarkan" pokok-pokok bahan pelajaran yang telah diterimanya. Guru lalu berseru, "Ajarkan!", dan kemudian guru memonitor para siswa sambil berkeliling kelas.

TAMBAHAN
Lima Aturan Untuk PBM di Kelas Untuk Dimengerti Siswa:
  1. Aturan Pertama: Ikuti petunjuk dengan cermat
  2. Aturan Kedua: Angkat tangan kalau mau bicara
  3. Aturan Ketiga: Hargai teman, hargai diri sendiri, hargai sekolah
  4. Aturan Keempat: Buat pilihan cerdas
  5. Aturan Kelima: Jadilah berani dan jujur

Persiapan Guru Mengajar:
  1. Membuat rencana bahan yang akan diajarkan
  2. Membuat tahap-tahap penyampaian bahan ajar
  3. Merancang "gerakan-gerakan" (gestures) yang sesuai bahan ajar

BAHAN-BAHAN INSPIRATIF UNTUK GURU
Video "Whole Brain Teaching" bisa diunduh dari:
http://www.youtube.com/results?search_query=whole+brain+teaching&aq=f

disarikan oleh: prastcm

1 komentar:

  1. maaf, bolehkah saya tahu pembuat tulisan diatas ini sebagai referensi tugas kuliah?
    Balas

Jumat, 28 September 2012

Mari kita wujudkan sekolah yang bersih dan berbudaya lilingkungan